Kebudayaan Masyarakat Makkah Sebelum Islam
Negeri Arab adalah sebuah Semenanjung di ujung Barat Daya Benua Asia. Di sebelah Utara berbatasan dengan Syam, Palestina, dan al-Jazirah. Di sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Aden dan Samudra India. Di sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Oman dan Teluk Persia; dan di sebelah Barat berbatasan dengan Selat Bab AlMandib, Laut Merah dan Terusan Zues.
c. Geografi Negeri Arab.
Keadaan Arab
khususnya daerah Makkah terdiri atas gurun pasir yang panas dan gersang. Hal
ini mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat Makkah sehingga tercermin dalam
kehidupan sosial budaya mereka.
Mereka
senang hidup mengelompok yang tergabung dalam kabilah atau suku yang sangat
banyak jumlahnya.
Kekuatan,
keperkasaan, keuletan dan keberanian merupakan modal utama untuk dapat bertahan
di alam gurun pasir. Mereka tidak menyukai anak-anak wanita karena wanita
dinilai makhluk lemah, tidak mampu berperang, dan tidak kuat melakukan
pekerjaan yang berat. Seakan suatu bencana besar dan sebagai aib jika tidak
mempunyai anak laki-laki.
d. Seni Sastra Arab Jahiliyah.
Namun,
selain memiliki watak, perangai, dan perilaku keras, penduduk Arab Jahiliyah mempunyai
jiwa seni sastra yang tinggi, terutama dalam bentuk syair dan sajak.
Kepandaiannya dalam mengubah sajak atau syair merupakan kebanggaan orang Arab.
Para penyair kenamaan sangat dikagumi dan dihormati.
Bangsa Arab
Jahiliyah suka berkumpul di suatu tempat untuk berdagang, bertukar Bahasa,
bersyair dan berkhutbah.
Diantara tempat yang di gunakan adalah Pasar Ukadz, Mihnah, dan Dzul Majaz
e. Mu’allaqot
Jahilyah
yang berarti bodoh, bukanlah julukan yang disematkan kepada bangsa arab karena
kebodohan mereka akan ilmu-ilmu pengetahuan. Julukan tersebut didasarkan atas
kelemahan etika mereka pada saat itu.
Masyarakat
Arab telah lama bergelut dengan sastra berupa puisi. Salah satu syair
monumental yang masih lestari sampai sekarang adalah Al-Mu’allaqāt.
Al-Mu’allaqāt (yang digantung) merupakan kumpulan puisi para penyair terbaik jahiliyah yang ditulis dengan tinta emas dan digantung di ka’bah sebagai bentuk penghormatan kepada penyairnya. Maka pantaslah andai kita mengatakan bahwa Ka’bah merupakan saksi bisu betapa diagungkannya syair-syair Al-Mu’allaqāt itu.
f. Penyair Al-Mu’allaqāt
Para Pakar
Sastra Arab berbeda pendapat tentang jumlah penyair Al-Mu’allaqāt. Ada yang
berpendapat bahwa mereka ada tujuh penyair dan pendapat lainnya menyatakan ada
10 penyair.
Para Penyair Al-Mu’allaqāt itu adalah:
g. Keyakinan Bangsa Arab
Dari
segi keyakinan, bangsa Arab pada masa jahiliyah terbagi menjadi beberapa
golongan:
1. Golongan yang mengingkari Sang
Pencipta dan hari kebangkitan. Mereka percaya bahwa alam, masa, dan waktulah
yang membinasakan segalanya seperti yang termaktub dalam QS. Al-Jaatsiyah (45)
: 24.
وَقَالُوا مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا
نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَا إِلَّا الدَّهْرُ ۚ وَمَا لَهُمْ بِذَٰلِكَ
مِنْ عِلْمٍ ۖ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ
“Dan
mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia
saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain
masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu,
mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.”
2. Golongan yang mengakui adanya Tuhan, tetapi walaupun mengakui
adanya Tuhan, namun mengingkari adanya hari kebangkitan, seperti yang termaktub
dalam QS. Qaaf (50) : 15.
أَفَعَيِينَا
بِالْخَلْقِ الْأَوَّلِ ۚ بَلْ هُمْ فِي لَبْسٍ مِنْ خَلْقٍ جَدِيدٍ
“Maka
apakah Kami letih dengan penciptaan yang pertama? Sebenarnya mereka dalam
keadaan ragu-ragu tentang penciptaan yang baru.”
3. Golongan yang menyembah berhala, biasanya masing-masing kabilah
memiliki berhala sendiri-sendiri. Kabilah Kalab di Daumatul Djandal misalnya,
mereka mempunyai berhala Wad, kabilah Huzdail mempunyai berhala Suwa‟ Kabilah
Madzhaj dan kabilah-kabilah di Yaman semuanya menyembah Yaghuts dan Ya‟uq,
Kabilah Tsaqif di Thaif menyembah Latta, Kabilah Qurays di Kinanah menyembah
Uzza. Kabilah Aus dan Khazraj menyembah Manat, dan sebagai pemimpin dari semua
berhala adalah Hubal yang ditempatkan di samping sisi Ka‟bah.
Golongan yang lain adalah golongan yang cenderung mengikuti ajaran Yahudi, Nasrani, dan Shabiah, ada pula yang menyembah malaikat atau jin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tafadhal,,,uktub yang shalih