Sa’idan mempelajari dan meneliti teks asli matematika yang berkembang di zaman kuno dan pertengahan, seperti geometri, aljabar, dan aritmatika. Ia pun merekonstruksi isi teks dan menelusuri pengaruh antarbudaya dalam matematika.
Sejumlah karya fenomenal kemudian lahir dari kegemilangan Sa’idan. Ia, misalnya, menemukan pengaruh tradisi matematika di India dan Yunani terhadap perkembangan matematika yang terjadi di dunia Arab. Pada saat yang sama, ia menemukan serangkaian fakta lain pula.
Fakta tersebut mengungkapkan bahwa di dunia Arab dan Islam matematika mengalami kemajuan yang lebih pesat. Di kemudian hari, perkembangan ini pun memberikan pengaruh pada dunia. Kemajuan ini bisa dilihat dari karya-karya matematika para ilmuwan Muslim pada abad pertengahan.
Sa’idan melihat secara menyeluruh perkembangan matematika Arab dalam merekonstruksi sejarah aljabar yang berkembang di Arab dari karya ahli matematika, Al-Khawarizmi, yang tinggal di Baghdad, Irak pada awal abad ke-9.
Tak hanya itu, Sa’idan juga menelaah karya-karya ahli matematika negeri Maghribi, seperti Ibn al-Banna al-Murrakushi pada 321 dan al-Qalasadi pada 1406. Ia pun kemudian menuntaskan karya pertamanya pada 1960.
Karya tulisannya itu berjudul The Rasa’il of Biruni and Ibn Sina: A rearrangement. Dalam tulisannya, ia mengungkapkan hasil penelitiannya atas naskah Bankipur yang berisi banyak tulisan al-Biruni (973-1048) dan para ilmuwan sezamannya.
Saat melakukan penelitian, Sa’idan juga menemukan sebuah risalah yang tak diketahui sebelumnya, yaitu risalah milik Ibrahim Ibnu Sinan, yang hidup antara 908-946, yang berjudul al-Masa’il al-Mukhtara (Sejumlah Permasalahan).
Berselang lima tahun kemudian, Sa’idan menerbitkan karyanya yang berjudul Perkembangan Aritmatika Hindu-Arab. Karya ini berupa sebuah studi sejarah aritmatika Arab dengan angka-angka Arab, ysng terkadang oleh orang Arab disebut sebagai angka ‘India ’.
Dalam makalah ini, Sa’idan juga menerbitkan bagian dari risalah ilmu hitung dari ahli matematika asal Suriah, Ahmad al-Uqlidisi, yang hidup pada abad ke-10 yang terkait dengan pecahan desimal. Ia menerbitkan tulisannya dalam terjemahan bahasa Inggris.
Melalui tulisannya ini, Sa’idan telah menemukan contoh pertama dalam sejarah matematika dalam penerapan decimal pecahan. Ini berarti, penggunaan pecahan decimal telah dilakukan berabad-abad sebelum Emmanuel Bonfils, Jamshid al-Kashi, dan Simon Stevin.
Pada 1966, Sa’idan menerbitkan makalah di jurnal Isis , membahas soal Kitab al-Fusul fi al-Hisab al-Hindi (Kitab Aritmatika Hindu) karya Abu Ahmad bin Ibrahim al-Uqlidisi yang merupakan penemu awal aritmatika Arab.
Dalam makalahnya ini, Sa’idan menguraikan analisisnya terhadap risalah-risalah aritmatika al-Uqlidisi.Beberapa tahun kemudian, yaitu pada 1978, ia menerbitkan terjemahan makalah tersebut secara lengkap dalam bahasa Inggris.
Sa’idan bisa dibilang sangat produktif. Sepanjang 1970-an, ia menulis serangkaian artikel mengenai perkembangan ilmu matematika abad pertengahan, seperti karya Kushyar bin Labban al-Jili, al-Nasawi, al-Qalasadi, Ya’ish al-Umawi, al-Uqlidisi, dan al-Baghdadi.
Pada sebuah konferensi untuk mengenang jasa-jasa al-Biruni yang diadakan di Karachi, Pakistan, pada 1973, Sa’idan berceramah tentang trigonometri al-Biruni. Setahun kemudian, yaitu pada 1974, ia menerbitkan sebuah artikel di jurnal Isi, Aritmatika Abu ’l-Wafa.
Teks risalah arab ini dibuat berdasarkan manuskrip yang berada di Universitas Leiden dan Perpustakaan Nasional Kairo, Mesir. Sa’idan juga membuat komentar terhadap risalah aritmatika al-Buzgani yang sangat terkenal yang berisi teks contoh angka negatif.
Tak lama berselang, pada 1977, Sa’idan kembali menerbitkan tulisannya, Kartigrafi al-Biruni dan risalah bilangan Tsabit bin Qurra yang hidup pada 836-901. Tangannya seakan tak pernah berhenti, setahun kemudian ia menerbitkan tulisan tentang teori segitiga numerik al-Khazin.
Tulisan ini, merupakan kajian mengenai Pythagoras dalam risalah Abu Ja’far Al-Khazin. Ia juga menyuting risalah matematika milik Ibrahim Ibnu Sinan, seorang jenius ahli matematika dari abad ke-10 yang merupakan cucu Tsabit bi9n Qurra sendiri.
Risalah ini memiliki peran penting dalam sejarah geometri sejak Ibnu Sinan membuat risalah pengukuran parabola yang pertama dalam sejarah matematika. Dan pada 1981, Sa’idan menerbitkan risalah aritmatika di Aleppo, yang ia sadur dari karya Al-Umawi, ahli matematika Suriah.
Sa’idan yang lahir pada 1914 dari sebuah keluarga Arab yang tinggal di Safad, Palestina. Sejak awal hatinya telah terpincut pada matematika. Tak heran jika kemudian ia belajar ilmu matematika dan menjadi seorang mahasiswa di Arab College di Al-Quds, Kota Jerusalem.
Setelah itu, dia melanjutkan studinya di American University di Beirut, di mana dia meraih gelar Bachelor of Science dalam ilmu matematika pada 1934. Dia memilih studi di Beirut karena Beirut memiliki tradisi kuat dalam ilmu sejarah matematika Arab.
Sa’idan muda sangat tertarik pada bidang ini. Setelah memperoleh gelar Bachelor dari Universitas London, ia terus mengembangkan minatnya pada matematika. Hingga kemudian, ia meraih gelar PhD dari Universitas Khartoum, Sudan.
Dengan gelar profesornya, selain menulis Sa’idan juga mengajar matematika di sejumlah universitas di negara Arab, seperti Palestina, Sudan, dan Jordania. Setelah berhenti mengajar pada 1979, ia menjadi Rektor University of Abu-Dis, Jerusalem.
Namun, nasib malang menimpanya, pada 1981, Sa’idan diusir oleh pasukan pendudukan Israel dari negaranya sendiri. Ia memilih Amman, Jordania, sebagai tempat tinggalnya. Ia mengembuskan napas terakhirnya di Amman pada 23 Januari 1991.
Setumpuk Karya Sa’idan
Sepanjang hidupnya, Ahmad Salim Sa'idan telah berhasil menuliskan banyak karya. Sejumlah makalah dan buku telah ia terbitkan. Ia mengangkat tema-tema sesuai bidang yang ia kuasai, matematika, termasuk perkembangan matematika di dunia Islam.
Dalam sejumlah tulisannya, Sa'idan menelusuri sejumlah teks matematika dari ilmuwan Muslim pada zaman keemasan Islam. Termasuk, dalam kajian aritmatika, aljabar, dan geometri, bahkan astronomi. Namun, sebagian karyanya ada yang terdokumentasikan.
Ada sejumlah karya yang masih bisa dilacak dan masih ada hingga sekarang ini. Berikut sejumlah karya Sa'idan.
- Hawla Rasa'il of Biruni and Ibn Sinan: A Rearrangement
- The Greek Roots of the Mathematical Sciences among the Arabs, 1961
- The Indian Influence in Arabic Mathematics, 1962
- Tara'if al-Hisab Li-Abi Kamil Shuja' ibn Aslam al-Misri, 1963
- The Development of Hindu-Arabic Arithmetic, 1965
- The Earliest Extant Arabic Arithmetic: Kitab al-Fusul fi al-Hisab al-Hindi of Abu al-Hasan, Ahmad ibn Ibrahim al-Uqlidisi, 1966
- Risalatan fi l-Hisab al-'Arabi atau Twi Treatises on Arabic Arithmetic, 1967
- Ta'rikh 'ilm l-Hisab al-Arabi al-Juz' al-Awwal: Hisab al-Yad, 1971
- Ilm al-Hisab 'Indi l'Arab, 1971
- Ta'rikh 'ilm al-Hisab al-'Arabi 'Al-Juz' al-Thani. Al-Fusul fi i-Hisb al-Hindi li-Abi 'l-Hasan Ahmad ibn Ibrahim al-Uqlidisi, 1973
- Kitab al-A'dad al-Mutahdbba ii-Thabit ibn Qurra, 1977
Berikut karya dalam bentuk teks Arab pada bidang matematika dan astronomi.
- Euclid (300 BCE): Arabic Translation of the Elements (Kitab al-Usul)
- Pseudo-Archimedes [Texts Attributed to Archimedes in Arabic Learning] tentang tangen atau prinsip-prinsip geometri.
- Abu Kamil (9th century): Curiosities of Arithmetic
- Tsabit ibn Qurra (836-901). Pertama, bilangan. Kedua, surat kepada Ibnu Wahab tentang bagaimana melanjutkan turunan dari konstruksi masalah geometris. Ketiga, pembagian atas tiga bagian dari sudut bujur sangkar.
- Ibrahim ibn Sinan (909-946). Pertama, geometri dan astronomi. Kedua, gambar tiga kerucut. Ketiga, pengukuran parabola. Keempat, metode analisis dan sintesis serta operasi geometri lain. Kelima, masalah yang dipilih. Keenam, gerakan matahari. Ketujuh, astrolabe.
- Al-Sijzi (abad ke-10). Pertama, metode untuk memfasilitasi menurunkan proposi geometris (Tashil fi al-subul li-stikhra al-ashkal al-handasiyya). Kedua, pembagian tiga bagian sudut dengan metode geometri. Ketiga, sebuah risalah tentang hiperbola.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tafadhal,,,uktub yang shalih