Ia lebih dikenal dengan nama pendeknya, Ibnu Abd Rabbihi atau Ibnu Abd Rabbih. Ia lahir di Kordoba, Spanyol pada 860 Masehi. Di sisi lain, ia memiliki kehalusan rasa karena akrab bergelut dengan kata. Ia mengungkapkan segala rasa dalam bentuk puisi.
Ibnu Abd Rabbihi tidak hanya menguasai kajian sejarah, tetapi juga akrab dengan sastra dan kajian adab. Dalam bidang sejarah, pernah menuliskan sejumalah karya yang member kontribusi bagi perkembangan penulisan sejarah pada masa berikutnya.
Salah satu karya sejarah Ibnu Abd Rabbihi berjudul Urjuza yang memang bukan sepenuhnya karya sejarah. Sebab, ia menuangkan pula puisi dalam karya ini. Ia menggambarkan peperangan yang dialami pasukan Dinasti Umayyah saat di bawah kekuasaan Abd Al Rahman Al Nashir.
Ibnu Abd Rabbihi mampu dengan perinci mengisahkan sejumlah peperangan pasukan Al Nashir. Sebab, beberapa kali ia mengikuti ekspedisi yang dilakukan oleh pasukan Al Nashir. Dengan demikian, ia melihat secara langsung pertempuran yang terjadi.
Sedangkan tulisan lainnya, berjudul Tarikh Ifititah Al Andalus, karya seorang sejarawan bernama Ibnu Al Qutiya. Laman Muslimheritage mengungkapkan, Ibnu Abd Rabbihi memang tak dikenal sebagai sejarawan sekaliber Ibnu Khaldun misalnya.
Namun, karya sejarahnya yang dibalut dengan muatan sastra menjadi daya tarik tersendiri. Tak heran jika namanya lebih berkilau dalam bidang sastra dan kajian adab. Melalui kemampuannya dalam bidang sastra, ia menjalin hubungan dekat dengan kalangan istana.
Ibnu Abd Rabbihi memiliki hubungan baik dengan khalifah dan para pangeran. Mereka tertarik dengan kemampuan Ibnu Abd Rabbihi dalam membuat puisi dan syair. Keindahan bahasa yang digunakannya telah memikat banyak orang di istana.
Satu dari sejumlah karya yang melambungkan namanya adalah antologi puisi berjudul Al Iqd Al Farid atau The Unique Necklace. Antologi ini terdiri atas 25 bagian. Pada bagian ke-13, ia member judul Kalung Permat.
Beberapa bab lainnya juga diberi judul dari nama-nama perhiasan indah lainnya. Karya ini menyerupai buku adab karangan Ibnu Qutaybah yang berjudul Uyun al Akhbar dan sebagian tulisan-tulisan yang dibuat oleh seorang ilmuwan bernama Al Jahiz.
Meskipun Ibnu Abd Rabbihi banyak menulis karya sastra dan puisi, hingga saat ini tak banyak kumpulan puisinya dengan bahasa indah yang masih tersisa. Paling tidak, ada dua karya puisinya yang masih tersisa, yaitu Yatima al-Dahr dan Nafh al-Tip.
Ibnu Abd Rabbihi, yang dikenal dekat dengan kehidupan istana, pernah menulis tentang jabatan-jabatan yang ada di istana, terutama jabatan sekretaris negara. Pada masanya, hal tentang sekretaris dan kesekretariatan lebih banyak dikenal oleh para sastrawan.
Sebab, profesi tersebut membutuhkan kepiawaian dalam menyusun kata-kata yang indah dan keterampilan tersendiri dalam bidang sastra. Ibnu Abd Rabbihi menuliskan daftar jenis sekretaris apa saja yang bekerja di kantor-kantor administrasi negara.
George A Makdisi dalam Cita Humanisme Islam mengungkapkan, daftar jenis sekretaris yang dibuat oleh Ibnu Abd Rabbihi ini ditemukan dalam sebuah tulisan anekdot yang berhubungan dengan Amr Ibnu Mas'adah, yang meninggal dunia pada 832 Masehi.
Ibnu Abd Rabbihi menuliskan lima jenis sekretaris, yaitu, Katib Kharaj, yang merupakan sebutan untuk sekretaris yang berhubungan dengan urusan pajak tanah. Jenis kedua adalah katib rasa'il yang merupakan sebutan untuk sekretaris kantor administrasi dan kearsipan.
Sedangkan jenis ketiga adalah katib hakim atau sering pula disebut katib qadhi. Menurut Ibnu Abd Rabbihi, jenis ini merupakan sekretaris kehakiman. Sekretaris tersebut membantu dalam mempermudah pekerjaan para hakim dalam kearsipan.
Selanjutnya adalah katib jund. Menurut Ibnu Abd Rabbihi, nama jabatan ini disematkan pada sekretaris militer. Sedangkan jenis sekretaris yang kelima adalah katib ma'unah atau katib syurthah, yaitu sekretaris kepolisian.
Jenis sekretaris yang dikelompokkan oleh Ibnu Abd Rabbihi ini disesuaikan dengan kantor atau departemen yang membawahi mereka, seperti departemen kehakiman dan kepolisian yang memiliki sekretaris sendiri.
Makdisi mengungkapkan, profesi penting sekretaris ini banyak diisi oleh para pakar humaniora. Bahkan, ia menyebutkan bahwa Ibnu Abd Rabbihi tak hanya menjelaskan tentang jenis-jenis sekretaris yang ada di dalam kantor pemerintahan.
Menurut Makdisi, karya Ibnu Abd Rabbihi, berjudul Al Iqd Al Farid, memberikan penjelasan yang sangat luas mengenai para sekretaris, yang sekaligus sering menjadi objek dalam penulisan biografi.
Mereka yang Sezaman
Spanyol tak hanya memilki Ibnu Abd Rabbihi. Tidak sedikit ilmuwan yang memiliki kaitan dengan wilayah itu. Jadi, Ibnu Abd Rabbihi, yang lahir pada 860 Masehi dan meninggal dunia pada 940 Masehi, memiliki rekan sezaman.
Buku ini terbagi menjadi 10 bagian. Bagian pendahuluan digunakan untuk mengenalkan sejarah Spanyol. Lalu, ia menuliskan serangkaian tokoh Muslim di sana yang didasarkan pada urutan abjad dan jumlahnya mencapai seribu orang.
Karya Ibnu Hayyan banyak menjadi rujukan, terutama bagi para pemikir, di antaranya Al Dabbi, Ibnu Bashkuwal, Ibnu al-Abbar, Ibnu Bassam, Abd al-Wahid al-Marrakushi, Ibnu Said, Ibnu Idhari, Ibnu al-Khatib, dan al-Maqqari.
Maaf kalau boleh tau refrensi nya dari mana ya?
BalasHapus