Kontribusi Khusraw dalam bidang musik begitu banyak dan sangat luar biasa. Tak heran banyak orang melontarkan pujian atas kejeniusannya dalam menghasilkan musik. Tak hanya pemusik di masanya yang memberikan pujian, tetapi juga para pemusik masa-masa berikutnya.
Bahkan, Khusraw karib disebut sebagai pendobrak musik klasyik
Sultan Iltutmish berkuasa pada 1211 hingga 1236 M. Khusraw lahir di tanah
Lalu, Khusraw di besarkan dalam lingkungan dan adat yang sangat menghargai musik sehingga tidak menherankan jika dia sangat ahli dalam musik. Menurut dia, musik adalah ilmu dalam lingkup yang sangat luas. Seluk beluk ilmu musik terlalu rumit di kuasai seorang induvidu. Prisip-prinsip musik pada awalnya di tetapkan oleh orang-orang terpelajar dari Yunani atau para filsuf Bizantyium. Khusraw mengnyatakan teori mode irama itu penting, termasuk di dalam ushul, parda dan ibresham.
Ketiga mode irama itu, jelas Khusraw, merupakan irama dasar sedangkan sisanya merupakan cabang mode irama atau furu dari irama tersebut.di sisi lain, ia terus menegaskan bahwa musik merupakan dasarnya ilmu.
Seperti di kutip laman muslimheritage, sebanyak delapan kali Khusraw menyebut istilah ilm atau ilmu dalam karya tentang musik. Ia menjelaskan, musik merupakan bidang study, pengetahuan dan pendidikan.
Ilmu musik jelas Khusraw, memiliki ilmu dasar dari matematika. Sebab, ia menemukan, jauh sebelum dirinya memperkenalkan mode irama, delapan mode irama dari Bizantyium, dan delapan mode irama arab–persia di buat berdasarkan matematika.
Dengan demikian Khusraw menyimpulkan bahwa irama musik di buat menurut dasar matematika. Ia pun memiliki pengetahuan mendalam tentang tradisi musik
Dalam tradisi musik Arab-Persia, Khusraw menekankan aspek sejarah musik tersebut. Untuk mengamati tradisi musik Arab-Persia, dia merujuk pada teoretikus musik dari Yunani atau Bizantyium yang pertama kali mendefinisikan prinsif-prinsif musik.
Lalu Khusraw berbicara tentang exponent besar kalangan orang Arab dan
Khusraw menyebut dua musikus hebat dari
Abdul mumin sendiri menulis karya penting tentang musik yang berjudul Bahjat al-Ruh pada masa pemerintahan Mu'izz al-Din Muhammad Ghuri pada1173 hingga 1206. Meski mendapat pengaruh dari tradisi Arab-Persia, Khusraw memiliki pandangannya sendiri.
Dalam tradisi musik Arab-Persia, terhadap doktrin tentang harmoni bola. Doktrin ini menyebutkan catatan musik atau naghmat dan melodi atau alhan, berasal dari gerakan bola dan bintang-bintang yg ada di langit.
Doktrin itu menyebutkan pula, semua musik yg sesuai dengan gerakan tetap bola harus memenuhi beberapa set mode. Namun, Khusraw menganggap jika penciptaan musik hanya terbatas mengikuti gerakan bola, kreatifitas manusia menjadi sangat terbatas.
Padahal, pengalaman ataupun kreatifitas bermusik manusia itu jauh lebih luas dari pada lingkup terbatas gerakan bola. Menurut khusraw, musik itu harus mengalir seiring pemikiran dan kreatifitas tanpa harus di batasi.
Sebab, menurut Khusraw, ilmu musik lebih luas cakupanya dari pada luas langit jadi musik tidak perlu mengikuti gerakan tata bola. Ia pun sangat paham dengan musik
Menurut Khusraw, mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang prinsip-prinsip ilmiah musik. Sehingga, prestasi musik mereka kurang bagus. Pemahaman dia tentang musik, mendorongnya melahirkan karya fenomenal dalam bidang musik.
Khusraw menulis tiga jilid buku tentang musik dan karya-karyanya masih ada hingga sekarang. Buku karyanya itu, diberi judul Ras'il al-Ijaz. Dalam karyanya itu ia banyak memberikan konstribusi dalam teori dan praktik musik.
Bagian kedua dari jilid bukunya itu tentang diferensiasi fundamental dan prinsip-prinsip dalam musik. Wacana utama dalam karyanya tersebut bertujuan menghasilkan sepotong prosa kreatif dalam terminology musik.
Khusraw merupakan seorang pemusik yang mempunyai pengetahuan mendalam tentang perkembangan sejarah musik, dan mempunyai banyak pengalaman actual tentang musik kontemporer. Ia selalu menggunakan istilah dan frase yang mewakili konsep, teknik, atau bentuk artistic musik.
Sebab, tanpa pemahaman yang dalam saat bermusik, jelas Khusraw, sebuah karya musik akan sulit dihargai. Secara umum, buku karyanya itu membahas pengamatannya tentang teori dan sifat alami musik, tradisi kuno, suasana kontemporer, dan latihan.
Selain itu, bahasan lainnya adalah soal tingkat pencapaian dalam tehnik dan performa dalam bermusik. Juga, tentang perlunya pendidikan lebih lanjut atau pemahaman yang berkelanjutan dalam upaya mempelajari musik.
Khusraw dan Pendidikan Musik
Selain menguasai teori dan praktik musik, Amir Khusraw menegaskan perlunya pendidikan musik. Ia mengatakan, pendidikan diperlukan oleh merek yang ingin mencapai keunggulan dalam olah vocal ataupun bermain instrument musik.
Keunggulan dalam olah vocal dan bermain instrument musik, mencerminkan kemampuan pemusik dalam mengembangkan kinerjanya secara tehnik dan artistic dalam bermusik. Khusraw membagi vokalis dalam dua kategori, yaitu kategori umum dan mereka yang memiliki spesialisasi
Mereka yang memiliki spesialisasi gaya khusus dibagi lagi ke dalam ahli dalam menyanyikan lagu asli Hindustani atau Kalavantan-i Hindi, ahli dalam menyanyikan lagu gaya ghazal Persia, dan qawwalan yang mempu membawakan lagu Sama' atau Qaol.
Para
Sedangkan penguasaan dalam performa musik, Khusraw menyatakan ada orang yang memiliki kemampuan untuk memainkan melodi atau ritme dan membuat komposisi musik, merngubah mode dengan menyesuaikan rasio, dan melakukan transisi dari satu mode ke mode lain.
Khusraw menyatakan, untuk mengembangkan pemahaman tentang prinsip dasar musik dan mahir dalam bermusik, seseorang harus mendapatkan pendidikan musik secara benar. Musikus harus mengajar orang-orang muda dan memerintahkan mereka untuk belajar musik dengan baik.
Menurut Khusraw, para pemusik yang tidak mendapatkan pendidikan dalam bermusik dan bernyanyi akan memainkan musik dengan pola jauh bawah standar. Bahkan, Khusraw pernah mengkritik para musikus yan dijuluki King of Music, seperti para pemain Rabab dan Chang.
Sebab, Khusraw menganggap mereka tidak mempunyai pengetahuan dasar tentang prinsip-prinsip bermain musik.
Khusraw mengatakan, dia mendengarkan suara-suara dari King of Music, kebanyakan dari mereka hamper tidak tahu apa-apa. Mereka harus diberi pendidikan musik sehingga mampu membangun instrument yang rumit dan kerangka melodi yang terbaik.
Khusraw menekankan pentingnya standar tinggi dalam pendidikan musik. Ia terus berusaha keras meningkatkan standar bermain musik. Ia pun menganggap musik bukanlah kesenangan semata, melainkan merupakan sebuah ungkapan ilmu dan seni yang harus dimainkan dengan kemampuan tinggi.
Dengan demikian, jelas Khusraw, dalam kegiatan bermusik yang dimainkan orang-orang berkemampuan tinggi, akan menghasilkan sebuah musik yang begitu indah didengar dan sarat makna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tafadhal,,,uktub yang shalih