Dia dikenal sebagai seorang tentara yang jenius. Kariernya di bidang muliter yang gemilang telah mengantarkannya untuk mendirikan Dinasti Timurid di kawasan Asia Tengah. Keberanian dan ketangguhannya dalam berekspansi dan memimpin telah berkontribusi bagi perkembangan dan peradaban Islam. Dia dijuluki sebagai sang penakluk.
Pemimpin yang dikenal memiliki perhatian besar terhadap penyebaran Islam itu bernama Timur Lenk atau Timurlane. Raja Timurid pertama itu terlahir di kotaKish, sekitar 80 km sebelah selatan Samarkand, Provinsi Transoksania. Timur adalah keturunan Mongol-Turki. Timur masih keturunan Jengiz Khan, pemimpin bangsa Mongol Raya.
Melalui memoarnya, Timur bercerita, “Ayahku berkata kepadaku bahwa kami adalah keturunan dan Abu Al-Atrak (bapak Turki).” Dan silsilah itulah terungkap bahwa Timur masih merupakan keturunan Mogul. Ayahnya bernama Teragai, ketua kaum Barlas. Ia adalah cicit dari Karachar Nevian yaitu anak Jenghis Khan. Karachar merupakan pemeluk agama Islam pertama di antara kaumnya.
Dalam bahasa Mongol, Timur berarti ‘besi’. Sedangkan nama belakang Lenk atau Lame adalah julukan yang berarti ‘pincang’. Ada beberapa versi yang menyatakan penyebab cacatnya salah satu kaki Timur. Salah satu versi menyebutkan, kakinya cacat sejak lahir. Ada pula yang berkisah, kakinya cacat ketika bertempur. Versi lain mengatakan, kaki Timur cacat saat mengembala kambing.
Meski begitu, Timur tumbuh sebagai pemuda yang berbakat. Dunia militer merupakan pilihan hidupnya. Dia pun lalu bergabung sebagai tentara pada penguasa lokal, Amir Husein. Pada 1360 M, Timur telah menjadi seorang pemimpin militer terrnasyhur. Timur dikenal sebagai komandan yang gigih dalam mempertahankan wilayahnya dari ancaman Tuglaq Timur Khan, penguasa Dinasti Chaghatay.
Ketangguhan dan kehebatannya membuat penguasa Dinasti Chaghatayi terkesan. Tuglaq lalu menawarkan sebuah jabatan kepada Timur menjadi pembantu utama (wazir) Gubernur Samarkand, Ilyas. Timur pun menerima tawaran itu, Bersama Amir Husein , Timur lalu melakukan pemberontakan dan mengalahkan pasukan Tuglaq Timur Khan hingga membuat Dinasti Chaghatayi terjungkal.
Naluri militernya yang ambisius membuat Timur lalu berubah sikap. Ia juga menyerang Amir Husein yang menjadi sekutunya. Setelah pasukan Amir Husein ditaklukkan, Timur lalu mendirikan Dinasti Timurid yang pusat di Samarkand pada 10 April 1370. Timur berkuasa selama 35 tahun dari tahun 1370 hingga 1405. Kehadiran Dinasti Timurid yang dipimpin Timur mendapat dukungan umat Islam terutama ulama, Syaikh al-Islam, serta para pemimpin tarikat berpengaruh. Dukungan itu diberikan tokoh Muslim dan ulama, karena Timur memberi perhatian yang besar untuk menyebarluaskan agama Islam. Sebagai bentuk dukungan, para ulama dan pemimpin tarikat juga ikut terlibat dalam pemerintahan Dinasti Timurid. Ada yang menjadi hakim, diplomat, serta tutor kalangan bangsawan.
Bahkan beberapa ulama kerap mendampingi Timur sebagai penasihat dalam setiap ekspedisi penaklukan. Sebagai seorang raja, Timur tak pernah mau menggunakan nama belakang Khan. Timur memang dikenal sebagai seorang tentara yang jenius, namun kebijakan politiknya juga kerap gagal.
Meski gemar melakukan ekspedisi penaklukan, namun dia tak pernah meninggalkan aparat pemerintah di wilayah yang dikuasainya itu. Akibatnya, Timur harus kembali melakukan penaklukan ulang, jika wilayah yang pernah dikuasainya memberontak. Ekspedisi penaklukan dilakukannya setelah posisi Samarkand kuat dan aman dari berbagai rongrongan.
Timur menghabiskan waktunya selama 35 tahun dalam berbagai pertempuran dan ekspedisi. Didukung pasukan Turki yang loyalis dan para tokoh Muslim serta ulama, Timur pun melakukan perluasan kekuasaan. Dia melebarkan kekuasaannya ke wilayah Barat dan Baratlaut meliputi Mongol, Laut Kaspia, Ural, dan Volga.
Ekspedisi yang dilakukannya ke wilayah selatan dan barat daya mampu menaklukkan setiap provinsi di Persia, termasuk Baghdad, Karbala, dan Irak Utara. Tak heran, bila banyak kota dan daerah yang dikuasai dinasti lain berhasil dikuasai Timur. Salah satu lawan yang paling berat bagi Timur adalah Tokhtamysh. Wilayah Khawarizmi dan Jata berhasil dikuasai pasukan Timur pada 1380 M setelah melalui pertempuran panjang selama 10 tahun. Sepanjang 1381 M -1382 M, Timur sudah menaklukkan wilayah kekuasaan Kerajaan Persia seperti Herat, Masyhad, Sabzavar, Astarabad, Mazandaran, dan Sistan. Pada tahun 1382 M, pasukan Timur berhasil membantu Tokhtamysh untuk menundukkan Moskow.
Pasukan Tokhtamysh yang dibantunya ternyata balik menyerang pasukanTimur dan menginvasi Azerbaijan pada 1385 M. Dalam sebuah pertempuran yang dahsyat, kekuatan Tokhtamysh akhirnya berakhir dipatahkan. Guna menghadapi pasukan lawannya itu, Timur memimpin tak kurang dari 100 ribu pasukan yang menempuh perjalanan beratus-ratus mil.
Sekitar 100 ribu pasukannya yang bergerak dari Timur sejauh ratusan mil nyaris mengalami kelaparan. Untunglah, Timur memerintahkan pasukannya untuk berburu hingga akhirnya tak sempat mengalami kelaparan. Pasukan Tokhtamysh akhirnya terpojok di wilayah Orenburg dan berhasil dikalahkan pasukan Timur.
Pada 1393 M, Timur melakukan ekspedisi penaklukan ke India. Ia mendengar terjadi perang sipil di wilayah India. Saat itu, di India terdapat kerajaan Islam bernama Dinasti Tughlaq yang dipimpin Sultan Nasirudin Mahmud. Timur mendengar Sultan Delhi Muslim itu terlalu toleran dan bersikap lemah terhadap masyarakat Hindu.
Timur lalu memutuskan untuk mengambil alih kekuasaan Sultan Delhi. Pasukannya melintasi Sungai Indus di Attock pada 24 September 1398 M. Pasukan Sultan dengan mudah dikalahkan pada 17 Desember 1398 M. Dia menuliskan penaklukannya di India dalam Tuzuk-i-Timuri.
Sayangnya, penaklukan Delhi itu diwarnai dengan pertumpahan darah yang sebenarnya tak perlu dilakukan Timur. Dia meninggalkan Delhi pada Januari 1399 M. Menurut Ruy Gonzales de Clavijo, Timur membawa 90 ekor gajah dari Delhi untuk mengangkut batu mulia.
Dia lalu menggunakannya untuk membangun masjid di Samarkand. Para sejarawan meyakini masjid itu adalah Masjid Bibi-Khanym. Setelah itu, dia berperang dengan Bayezid I, Sultan Kerajaan Usmani, dan sultan Mamluk dan Mesir.
Pada 1400 M, Timur menyerbu Armenia dan Georgia. Setahun kemudian, dia menginvasi Baghdad. Sekitar 20 ribu orang tewas dalam invasi itu. Timur tutup usia pada 19 Februari 1405 M saat melakukan pertempuran melawan Dinasti Ming.
Kontribusi Timur untuk KesenianSekalipun gemar melakukan ekspedisi penaklukan, Timur Lenk ternyata merupakanpencinta seni. Hingga kini, masih banyak karya arsitektur yang dibangun pada era kekuasaannya di Samarkand masih tetap berdiri. Timur memiliki kebiasaan untuk membawa seniman yang terkenal dan berbakat dari wilayah yang ditaklukkannya ke Samarkand.
Dalam soal seni, Timur memberii kebebasan bagi para seniman untuk berekspresi lewat karyanya. Menurut cerita, penulis kaligrafi istana Timur bernama Oman Aqta membuat tulisan kaligrafi Alquran dalam tulisan yang amat kecil melalui cincin cap. Pada masa itu, Aqta pun menuliskan Alquran raksasa dengan tinta emas.
Timun juga diceritakan telah menciptakan permainan Tamerlane Chess atau yang dikenal sebagai catur abad pentengahan. Catur ini dimainkan dalam papan yang lebih besar dengan tambahan beberapa bidak. Timur juga menyukai beladiri gulat Kurash. Setiap tentaranya harus menguasai beladiri gulat. Itu dilakukan Timur agar namanya tetap dikenang sepanjang masa.
Warisan peninggalan Timur bercampur menjadi satu. Anehnya, ketika dia berkuasa wilayah Asia Tengah yang tumbuh begitu pesat. Namun, dia justru menghancurkan wilayah lain yang dikuasainya seperti Baghdad, Damaskus, Delhi, Persia, Indian dan kota-kota di Turki. Itulah mengapa, sosoknya begitu kontroversial.
Nama Timur begitu harum di Asia Tengah. Namun, banyak masyarakat di Arab, Persia, dan India yang kurang menyukai sosoknya. Meski begitu, banyak orangtua di Asia barat yang menamakan anaknya dengan nama Timur. Literatur Persia menyebutnya, Teymour Comqueror of the World (Timur Penakluk Dunia).
Saat berkuasa, Timur juga ternyata telah melakukan komunikasi dengan negara-negara Barat. Salah satunya adalah dengan penguasa Prancis. Pada 30 Juli 1402 M, Timur berkirim surat kepada Charles VI, raja Prancis. Dia meminta raja Prancis untuk mengirimkan pedagangnya ke Timur. Surat yang masih tersimpan itu ditulis dalam bahasa Persia.
Pada Mei 1403, Timur kembali berkirim surat kepada Charles VI. Pada tahun yang sama, anaknya berkirim surat kepada Pangeran Christian bahwa mereka telah menaklukkan Bayezid di Smyrna. Charles VI juga sempat membalas surat dari Timur tertanggal 15 Juni 1403 M.
Sosok Timur menjadi figur yang populer di Eropa beberapa abad setelah kematiannya. Ia begitu terkenal karena dapat mengalahkan Kesultanan Usmani. Timur didapuk sebagai pahlawan oleh Pemerintah Uzbekistan. Tugu peringatannya berdiri di Taskent, di tempat itu patung Marx sempat berdiri.
Timur Muslim yang SalehSekalipun kerap digambarkan sebagai sosok yang senang menaklukkan wilayah, sebagai seorang muslim Timur Lenk tetap memperhatikan pengembangan Islam. BahkanIa disebutkan sebagai seorang Muslim yang saleh. Konon, Ia menyukai tasawuftarikat Naqsyabandiyyah.
Dalam setiap perjalanannya, ia selalu membawa serta ulama-ulama, sastrawan dan seniman. Ulama dan ilmuwan dihormatinya. Ketika berusaha menaklukkan Syria bagian utara, ia menerima dengan hormat sejarawan terkenal, Ibnu Khaldun yang diutus Sultan Faraj untuk membicarakan perdamaian.
Kota Samarkand diperkayanya dengan bngunan-bangunan dan masjid yang megah dan indah. Di masa hidupnya kotaSamarkand menjadi pasar internasional, mengambil alih kedudukan Baghdad dan Tabriz. Timur berupaya mengatur administrasi pemerintahan dan angkatan bersenjata dengan cara-cara rasional dan berjuang menyebarkan Islam. Timur meninggalkan dua orang anakyakni Muhammad Jehanekir dan Khalil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tafadhal,,,uktub yang shalih