Banu Musa Bersaudara PERANCANG AIR TERJUN

Seperti mediang ayahnya, Banu musa bersaudara menitipkan sesuatu yang berharga sepeninggalan meraka. Sebelumnya, ayahnya Banu musa bersaudara telah menitipkan mereka kepada orang-orang terpelajar dan terpercaya hingga mereka mejadi cendekiawan.


Kitab al-hiyal atau kitab perangkat mekanik merupakan warisan bernilai yang ditinggalkan Banu musa bersaudara melalui kitab ini, memberikan warisan berguna bagi perkembangan teknik dan arsitektur dalam dunia Islam.


Banu musa bersaudara hidup pada abad ke-9. Mareka adalah ilmuwan yang sangat aktif berkegiatan di bayt al-hikmah, Baghdad, Irak. Ini merupakan sebuah tempat yang terkenal dengan perpustakaan dan pernerjemahan beragam ilmu pengetahuan.


Banu musa terdiri dari tiga bersaudara.yang pertama adalah Abu Ja'far Muhammad ibn Musa ibn Shakir yang hidup pada tahun 803-873. Dia memiliki keahlian khusus dibidang astronomi, teknik, geometri, dan fisika. Kemudian, ada juga Ahmad bin musa ibn Shakir yang hidup antara tahun 803-873.


Ahmad memiliki keahlian khusus di bidang teknik dan mekanik. Selain itu, juga ada Al-Hasan bin Musa ibn Shakir yang hidup antara 810-873. Diapun memiliki keahlian yang sangat dikuasa, yaitu bidang rekayasa dan geometri.


Banu musa bersaudara merupakan putra-putra dari Musa ibn Shakir yang berkerja sebagai ahli astrologi Khalifah al-ma'mun. Pada saat Musa ibn Shakir meninggalkan anak-anaknya yang masih muda dalam linkungan kekhalifahan.


Musa mempercayakan anak-anaknya untuk dibimbing oleh Ishaq bin Ibrahim al-Mus'abi, mantan gubenur Baghdad. Dalam bidang pendidikan, ia menitipkan anak-anaknya kepada Yahya bin Abu Mansur. Seorang cendekiawan yang bergiat di bayt al-hikmah.


Dalam kitabnya, Banu Musa bersaudara menciptakan rancangan pembuatan air mancur dalam beragam teknik dan trik mereka menerapkan beragam prinsip geometri dan fisika untuk membuat air mancur.


Kitab tersebut juga memuat tujuh model atau rancangan air mancur.

Rancangan pertama mengenalkan bentuk dasar yang ditemukan dalam semua air mancur. Rancangan lainnya menunjukkan pembuatan air mancur yang lebih rumit. Tentu, itu memerlukan ketelitian dan kemampuan tehnik yang lebih tinggi.


Dalam kitabnya itu, Banu Musa bersaudara misalnya memberi penjelasan mengenai pembuatan aur mancur yang bentuk pancaran airnya bisa berubah dari satu bentuk ke bentuk lain secara periodik.


Banu Musa bersaudara juga menguraikan, setiap air mancur memiliki tunas yang menjadi tempat pipa-pipa membentuk air mancur yang memancar dan memiliki bentuk yang unik. Biasanya, dalam tunas itu terdapat dua kompartemen.


Pada bagian bawah, tekanan air terakumulasi sebelum air tersebut dilepaskan melalui pipa yang ada di kompartemen atas. Bentuk air mancur yang memancar keluar tergantung bagaimana kompartemen atas diatur.


Paling tidak, terdapat tiga bentuk dasar air yang memancar keluar dari sebuah air mancur, yaitu bentuk lili, perisai, dan tombak. Air mancur lainnya merupakan bagian dari rancangan hebat yang bisa memasukkan dua bentuk pancaran air mancur dalam sebuah tunas.


Pada air mancur jenis ini, dua bentuk pancaran air mancur bisa terbentuk secarta bersamaan. Ada pula pancaran air mancur yang berubah secara periodik, misalnya berubah dari sebuah tombak ke sebuah perisai, kemudian kembali lagi ke pancaran air berbentuk tombak.


Untuk membuat pancaran air yang keluar bergantian dan berbentuk seperti tombak dan perisai, diperlukan pengaturan yang sangat cermat dan teliti. Pengaturan harus seimbang dengan memperhatikan prinsip-prinsip fisika.


Keseimbangan bertindak sebagai sebuah saklar yang menentukan bagaimana air dari kanal utama didistribusikan ke setiap bak. Salah satu bak difungsikan untuk memancarkan air dalam bentuk tombak, sedangkan bak yang satunya untuk memancarkan air dalam bentuk perisai.


Bak ini ditempatkan pada air mancur dan tersembunyi dari pandangan public. Bak tersebut berfungsi sebagai akumulator tekanan. Dengan demikian, bak tersebut menyediakan pasokan air yang cukup dan tekanan untuk menciptakan efek air mancur yang diinginkan.


Dalam sebuah rancangan, Banu Musa bersaudara mendesain sebuah bak yang menentukan bentuk air yang keluar. Selanjutnya, mereka merancang air mancur dengan roda gerigi dan katup canggih yang memungkinkan bentuk pancaran air berubah dari satu bentuk ke bentuk lain.


Penemuan cara pembuatan air mancur oleh Banu Musa bersaudara memberikan efek besar bagi kemajuan arsitektur Islam. Sebab, air mancur itu sangat berguna untuk mempercantik taman dengan meletakkannya diantara pepohonan atau dalam sebuah kolam yang indah.


Dalam berbagai catatan sejarah Islam, terungkap bahwa umat Islam menjadi umat pertama yang menggunakan media air dalam rancangan sebuah taman. Pun, memanfaatkan media air memperindah ruangan, baik di rumah, masjid, istana, maupun taman umum.


Sayangnya, hanya ada sedikit naskah sejarah yang menyebutkan dan mengisahkan keberadaan air mancur pada masa kekhalifahan al-Ma’mun. Bahkan, Banu Musa bersaudara tak banyak pula menuliskan bagaimana setiapa perangkat yang mereka temukan digunakan.


Segudang Karya Banu Musa Bersaudara

Buah pemikiran Banu Musa bersaudara tak sebatas pada rancangan air mancur. Mereka menorehkan sejumlah rancangan air mancurnya dalam Kitab al-Hiyal. Mereka juga menemukan sejumlah mesin otomatis dan alat mekanik lainnya.


Beberapa penemuan lainnya yang berhasil diwariskan kepada generasi-generasi berikutnya adalah katup, mesin yang bisa deprogram, seruling otomatis, perangkat trik mekanik, lampu badai, lampu otomatis, tekanan diferensial, dan masker gas.


Banu Musa bersaudara juga menemukan sebuah alat yang dikenal sebagai alat musik mekanik paling awal. Alat musik ini disebut sebagai hydropowered organ, kemudian sering digunakan dan diproduksi hingga pertengahan abad ke-19.


Alat Musik penemuan mereka lainnya disebut seruling otomatis yang merupakan salah satu mesin yang bisa diprogram untuk pertama kalinya. Tak hanya itu, Banu Musa bersaudara juga meningglkan karya-karya mereka dalam bidang matematika.


Kitab Pengukuran Pesawat dan Figur Berbentuk Bola merupakan salah satu risalah matematika paling terkenal dari karya Banu Musa bersaudara. Dalam kitab ini, mereka membahas masalah yang dipikirkan Archimedes, ahli matematika, fisika, dan astronomi dari Yunani.


Archimedes membahas pengukuran lingkaran pada bola dan silinder. Di sisi lain, Abu Ja’far Muhammad ibnu Musa ibn Shakir, yang berusia paling tua diantara tiga bersaudara itu, juga dikenal sebagai perintis astrifisika dan mekanika langit.


Abu Ja’far Muhammad, dalam bukunya, memberikan penjelasan tentang gerakan bola. Dalam buku tersebut, dia juga menuliskan penemuannya tentang benda-benda langit yang menjadi subjek dalam hukum fisika bumi.


Karya Abu Ja’far Muhammad lainnya adalah pembahasan tentang gerakan bintang dan hukum tarik-menarik. Ia mengungkapkan adanya gaya tarik-menarik antara benda-benda langit. Hal ini membuktikan bahwa gravitasi Newton berlaku secara universal.


Sementara itu, Ahmad ibn Musa ibn Shakir, adik Abu Ja’far Muhammad, yang ahli mekanik, menuliskan karya tentang perangkat mekanik. Sedangkan, Al-Hasan ibn Musa ibn Shakir yang berusia paling muda dan ahli geometri menuliskan karya tentang elips.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tafadhal,,,uktub yang shalih